Saturday, July 17, 2010

Jika Semuanya Milik Allah.. Apakah Sebenarnya Yang Aku Ada ?


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya.

Siapa yang jadikan mata kita ?

Mereka menjawab : Allah

Lalu sang guru katakan : Lalu apakah yang telah kita perbuat dengan dua biji mata ini ? Adakah sebagai alat untuk melihat perkara yang baik ataupun perkara yang jahat ?

Mereka : (terdiam)

Sang guru tambahi lagi : Apa yang akan jadi sekiranya penglihatan ini diambil olehNya? Selama ini Allah memberi nikmat mata untuk melihat pemandangan yang cantik dan indah. Alam ini dilimpahi dengan pelbagai warna yang menarik hati serta pelbagai hidupan yang menghiasinya.

Suatu hari nanti... jika kita bangun. Alam ini terasa gelap dan pekat. Rupa-rupanya sudah hilang nikmat penglihatan yang diberikan. Sedangkan selama ini kita tidak bersyukur dengan pemberianNya. Adakah selepas ini baru hendak menyesal ?

------------------

Cuba awak rasa lidah dengan menggunakan jari.

Mereka : (memegang lidah masing-masing)

Sang Guru berkata : Allah memberi rasa masam, masin, manis, pahit dan pelbagai lagi rasa yang berlainan melalui lidah.

Mereka kata : Ya Ustaz.. benar (masing-masing menganggukkan kepala)

Sang Guru berkata : Tetapi mengapa kita gunakan lidah untuk berkata kesat, memaki hamun, berkata bohong ? Bukankah dengan lidah ini kamu pernah menghina guru-guru yang mengajarkanmu ? Bukankah dengan lidah ini kamu telah membentak dan menjawab kata-kata ibu dan ayahmu serta berkali-kali membohongi mereka berdua ?

Bukankah sudah diperingatkan oleh RasuluLlah agar menjaga lidah ? Bukankah kita perlu menjaga apa yang ada di antara 2 rongga mulut manusia iaitu lidah ? Dengan lidah ini juga boleh menyebabkan kita tercebur ke dalam neraka ?

Mereka : (tertunduk dan perlahan-lahan mengalirkan air mata)

-----------------------------------------------------------------

Cuba lihat dua tangan yang Allah beri, dan lihat baik-baik alangkah cantiknya kurniaan Allah.
Dia memberi tangan agar kita dapat merasa, memegang, menyentuh dan sebagainya.

Mereka : (melihat tangan masing-masing, diperhati telapak tangan sambik berfikir)

Sang guru berkata : Adakah kita sudah menggunakan tangan dengan betul ? Bukankah ada tangan-tangan yang merosakkan meja sekolah ? memukul kawan ? menulis surat cinta ? mencuri ?

Mereka : benar ustaz... Ya Allah... ampunkanlah dosa kami....

Sang Guru : Allah memberi sepuluh jari tangan, sepuluh jari kaki dalam keadaan yang sempurna. Sudahkah kita menengadahkan tangan meminta keampunan kepadaNya ? Menyatakan syukur terhadapNya atas segala nikmat yang tidak mampu ditulis hatta kering 7 lautan ?

Mereka : (air mata semakin meluncur laju). Ya Allah... Aku sudah banyak buat dosa kepadaMu.. Aku sombong padaMu Ya Allah.....

-----------------------------------------

Lihatlah pula kedua kaki yang dikurnia oleh Allah. Kita boleh berjalan, berlari, bergerak dengan mudah ke sana sini.

Mereka : (memegang kaki masing-masing sambil mengusap-usap jejari kaki)

Sang Guru : Lalu apa yang kita perbuat dengan kaki yang ada ? Kita gunakan untuk ponteng sekolah, pergi ke tempat-tempat maksiat, menendang kawan dan sebagainya. Adakah itu tujuan kaki kita dijadikan ?

Mereka : (menutup mata sambil teresak-esak, semakin kuatlah jerit tangis memikirkan kesalahan yang telah dilakukan selama ini).

Sang Guru : Jika Allah ambil balik mata kepunyaanNya ? Jika Allah tarik balik kaki yang dipinjamkanNya? Jika Allah hilangkan rasa pada lidah ? Jika Allah ambil satu jari dari apa yang kita ada ?

Wahai diri... engkau faqir dan Allah itu Maha Kaya. Maka mengapa engkau masih menyombongkan diri kepadaNya?

Cinta Ali & Fatimah


Ali Bin Abi talib waktu itu ingin melamar Fatimah, putri nabi Muhammad SAW. Tapi karena dia tidak mempunyai duit untuk membeli mahar, maka ia membatalkan niat itu. Ali segera berhijrah untuk bekerja dan mengumpulkan duit. Pada saat Ali sedang bekerja keras, ia mendengar khabar kalau Abu Bakar ternyata melamar Fatimah. Wah, bagaimana agaknya perasaan Ali, wanita yang sudah dia inginkan dilamar oleh seseorang yang ilmu agama nya lebih hebat dari dia. Tetapii Ali tetap bekerja dengan giat.

Lalu setelah beberapa lama Ali mendengar kabar kalau lamaran Abu Bakar kepada Fatimah ditolak. Ali terpegun dan sedikit bergembira tentunya, kata Ali “waah, saya masih punya kesempatan ”. Setelah mendengar khabar itu, Ali bekerja lebih giat lagi agar cepat mengumpulkan duit dan segera melamar Fatimah. Tapi tak lama setelah itu, Ali mendengar khabar kalau Umar Bin Khatab melamar Fatimah. Wah, sekali lagi Ali mendahulukan orang lain, bagaimana perasaanya? Tapi tak berapa lama Ali mendengar kalau lamaran Umar bin Khatab ditolak. betapa senangnya Ali, mendengar kabar itu.

Tapi tak lama kesenangan itu kembali pudar Karena terdengar khabar lagi, ternyata Usman bin Affan melamar Fatimah. ini sudah yang ketiga kalinya, kata Ali “mungkin kali ini diterima. Kalaulah Usmantidak melamar Fatimah secepat ini, InsyaAllah tidak lama lagi saya akan melamar Fatimah, tapi , apa hendak dikata , adakah mahu mengalah
Dan sekali lagi, tidak berapa lama dari itu, khabar ditolaknya lamaran Usman bin Affan pun terdengar lagi, betapa bahagianya Ali. Semangat Ali untuk melamar Fatimah pun berkobar lagi, dan semangat itu didukung oleh sahabat2 Ali. Kata sahabat nya “pergilah Ali, lamar Fatimah sekarang, tunggu apa lagi?? kamu kan sudah bekerja keras selama ini, kamu juga sudah mengumpulkan harta dan cukup untuk membeli mahar. tunggu apa lagi??? Tunggu yang ke4 kalinya??? baik cepat!!!”

Dengan segera Ali memeberanikan diri untuk menghadap ke Nabi Muhammad S.W.T dengan tujuan melamar Fatimah, dan sahabat2 u-jam nak tau??? LAMARANNYA DITERIMA!!!

Oh rupanya : ternyata memang dari dulu Fatimah sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah,. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan . Wah..wah.. mereka hebat yaaa (harus kita contohi, sahabat-sahabat u-jam). Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali mendahulukan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga.

Yup, sekali lagi, kata-kata ini pasti akan muncul dalam benak sahabat2 >>> “Jodoh memang tidak kemana”
, dari cerita itu, lebih memperjelas lagi kan bahwa “Cinta itu, mengambil kesempatan , atau mempersilakan yang lain”

Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang,
namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut
agar bukan Cinta yang mengendalikan Diri kita
Tetapi Diri kita yang mengendalikan Cinta

Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut
disekitar kita saat ini
Walaupun bukan tidak ada..
barangkali, kita saja yang tidak mengetahuinya

Dan inilah kisah dari Khalifah ke-4, Suami dari Putri kesayangan Rasulullah
tentang membingkai perasaan dan
Bertanggung jawab akan perasaan tersebut
“Bukan janj-janji”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya.
Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan sahabat2nya tapi Nabi berkeras agar ia membayar bakinya
Itu hutang.

Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah.
Dengan keberanian untuk menikah.
Sekarang.
Bukan janji-janji dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati.,
“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang.
Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.
Ia mempersilakan.
Atau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi,

dalam suatu riwayat dikisahkan

bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)

Fathimah berkata kepada ‘Ali,

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayahanda yang penyayang terus merenung puterinya dengan pandangan kasih sayang, "Puteriku, mahukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu?"

"Tentu sekali ya Rasulullah," jawab Siti Fatimah kegirangan.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai sembahyang, hendaklah membaca 'Subhanallah' sepuluh kali, 'Alhamdulillah' sepuluh kali dan 'Allahu Akbar' sepuluh kali. Kemudian ketika hendak tidur baca 'Subhanallah', 'Alhamdulillah' dan 'Allahu Akbar' ini sebanyak tiga puluh tiga kali."

Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah. Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah.

Itulah hadiah istimewa dari Allah buat hamba-hamba yang hatinya sentiasa mengingatiNya.


Cerita ini adalah dikisahkan menurut penceritaan yang mudah untuk difahami,insyaAllah tegurlah ana jika ada sebarang fakta yang tidak benar...

"Jika kamu memelihara dirimu daripada sesuatu perkara yang haram kerana allah diatas wanita kesukaanmu kerana banyak bersabar , insyaAllah hanya dengan izin Allah akan menghalalkannya kepada mu atas kesabaranmu kerana Allah"

Ikhlas : Ridzal (u-jamv2.0)

Alhamdulillah.............

Sunday, July 11, 2010

Hakikat & Realiti Kehidupan...


"Biar rebah jangan berubah..biar terbuang terus berjuang..
Ujian adalah tarbiyah dari Allah..
Semakin dekat bahtera diri kepadaNya,semakin kuat ribut taufan melanda.."

Jangan menjanjikan sesuatu yg sukar utk mengotakannya.
Janganlah kita mengharap segunung harapan yang kita citakan akan terhasil.
Hari ini,Tuhan berikan secebis kasih sayang.Mungkin esok hari,
tuhan campakkan rasa benci.Hargailah kasih sayang hari ini.
kelak esok,kita mungkin hilang nikmat kasih sayang.
Janganlah terlalu menyalahkan diri sendiri atas kekecewaan.
Kita bertemu dan berpisah kerana Allah.Kepada Allah jua kita kembali.

"Dalam kehidupan ini,banyak perkara yang menjadi teka-teki.
Teka-teki yang kadang-kadang tak kita temui jawapan.Kita jarang menyedari,
teka-teki itulah sebenarnya yang mematangkan kita.."
Seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu,pasti suatu ketika kita akan bertemu.
Seandainya kita diciptakan untuk tidak bersatu.
Walau dekat selalu kau takkan jadi kepunyaanku..."
seseorang yang menyayangi kita tak akan buat kita keliru dlm hubungan itu.
kerana keliru tu hadir bila kita sendiri tak tau..
adakah dia sayangkan kita atau sebaliknya..
12:47 PM

Jika Semuanya Milik Allah.. Apakah Sebenarnya Yang Aku Ada ?


Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya.

Siapa yang jadikan mata kita ?

Mereka menjawab : Allah

Lalu sang guru katakan : Lalu apakah yang telah kita perbuat dengan dua biji mata ini ? Adakah sebagai alat untuk melihat perkara yang baik ataupun perkara yang jahat ?

Mereka : (terdiam)

Sang guru tambahi lagi : Apa yang akan jadi sekiranya penglihatan ini diambil olehNya? Selama ini Allah memberi nikmat mata untuk melihat pemandangan yang cantik dan indah. Alam ini dilimpahi dengan pelbagai warna yang menarik hati serta pelbagai hidupan yang menghiasinya.

Suatu hari nanti... jika kita bangun. Alam ini terasa gelap dan pekat. Rupa-rupanya sudah hilang nikmat penglihatan yang diberikan. Sedangkan selama ini kita tidak bersyukur dengan pemberianNya. Adakah selepas ini baru hendak menyesal ?

------------------

Cuba awak rasa lidah dengan menggunakan jari.

Mereka : (memegang lidah masing-masing)

Sang Guru berkata : Allah memberi rasa masam, masin, manis, pahit dan pelbagai lagi rasa yang berlainan melalui lidah.

Mereka kata : Ya Ustaz.. benar (masing-masing menganggukkan kepala)

Sang Guru berkata : Tetapi mengapa kita gunakan lidah untuk berkata kesat, memaki hamun, berkata bohong ? Bukankah dengan lidah ini kamu pernah menghina guru-guru yang mengajarkanmu ? Bukankah dengan lidah ini kamu telah membentak dan menjawab kata-kata ibu dan ayahmu serta berkali-kali membohongi mereka berdua ?

Bukankah sudah diperingatkan oleh RasuluLlah agar menjaga lidah ? Bukankah kita perlu menjaga apa yang ada di antara 2 rongga mulut manusia iaitu lidah ? Dengan lidah ini juga boleh menyebabkan kita tercebur ke dalam neraka ?

Mereka : (tertunduk dan perlahan-lahan mengalirkan air mata)

-----------------------------------------------------------------

Cuba lihat dua tangan yang Allah beri, dan lihat baik-baik alangkah cantiknya kurniaan Allah.
Dia memberi tangan agar kita dapat merasa, memegang, menyentuh dan sebagainya.

Mereka : (melihat tangan masing-masing, diperhati telapak tangan sambik berfikir)

Sang guru berkata : Adakah kita sudah menggunakan tangan dengan betul ? Bukankah ada tangan-tangan yang merosakkan meja sekolah ? memukul kawan ? menulis surat cinta ? mencuri ?

Mereka : benar ustaz... Ya Allah... ampunkanlah dosa kami....

Sang Guru : Allah memberi sepuluh jari tangan, sepuluh jari kaki dalam keadaan yang sempurna. Sudahkah kita menengadahkan tangan meminta keampunan kepadaNya ? Menyatakan syukur terhadapNya atas segala nikmat yang tidak mampu ditulis hatta kering 7 lautan ?

Mereka : (air mata semakin meluncur laju). Ya Allah... Aku sudah banyak buat dosa kepadaMu.. Aku sombong padaMu Ya Allah.....

-----------------------------------------

Lihatlah pula kedua kaki yang dikurnia oleh Allah. Kita boleh berjalan, berlari, bergerak dengan mudah ke sana sini.

Mereka : (memegang kaki masing-masing sambil mengusap-usap jejari kaki)

Sang Guru : Lalu apa yang kita perbuat dengan kaki yang ada ? Kita gunakan untuk ponteng sekolah, pergi ke tempat-tempat maksiat, menendang kawan dan sebagainya. Adakah itu tujuan kaki kita dijadikan ?

Mereka : (menutup mata sambil teresak-esak, semakin kuatlah jerit tangis memikirkan kesalahan yang telah dilakukan selama ini).

Sang Guru : Jika Allah ambil balik mata kepunyaanNya ? Jika Allah tarik balik kaki yang dipinjamkanNya? Jika Allah hilangkan rasa pada lidah ? Jika Allah ambil satu jari dari apa yang kita ada ?

Wahai diri... engkau faqir dan Allah itu Maha Kaya. Maka mengapa engkau masih menyombongkan diri kepadaNya?

12:32 PM

Cinta Ali & Fatimah


Ali Bin Abi talib waktu itu ingin melamar Fatimah, putri nabi Muhammad SAW. Tapi karena dia tidak mempunyai duit untuk membeli mahar, maka ia membatalkan niat itu. Ali segera berhijrah untuk bekerja dan mengumpulkan duit. Pada saat Ali sedang bekerja keras, ia mendengar khabar kalau Abu Bakar ternyata melamar Fatimah. Wah, bagaimana agaknya perasaan Ali, wanita yang sudah dia inginkan dilamar oleh seseorang yang ilmu agama nya lebih hebat dari dia. Tetapii Ali tetap bekerja dengan giat.

Lalu setelah beberapa lama Ali mendengar kabar kalau lamaran Abu Bakar kepada Fatimah ditolak. Ali terpegun dan sedikit bergembira tentunya, kata Ali “waah, saya masih punya kesempatan ”. Setelah mendengar khabar itu, Ali bekerja lebih giat lagi agar cepat mengumpulkan duit dan segera melamar Fatimah. Tapi tak lama setelah itu, Ali mendengar khabar kalau Umar Bin Khatab melamar Fatimah. Wah, sekali lagi Ali mendahulukan orang lain, bagaimana perasaanya? Tapi tak berapa lama Ali mendengar kalau lamaran Umar bin Khatab ditolak. betapa senangnya Ali, mendengar kabar itu.

Tapi tak lama kesenangan itu kembali pudar Karena terdengar khabar lagi, ternyata Usman bin Affan melamar Fatimah. ini sudah yang ketiga kalinya, kata Ali “mungkin kali ini diterima. Kalaulah Usmantidak melamar Fatimah secepat ini, InsyaAllah tidak lama lagi saya akan melamar Fatimah, tapi , apa hendak dikata , adakah mahu mengalah
Dan sekali lagi, tidak berapa lama dari itu, khabar ditolaknya lamaran Usman bin Affan pun terdengar lagi, betapa bahagianya Ali. Semangat Ali untuk melamar Fatimah pun berkobar lagi, dan semangat itu didukung oleh sahabat2 Ali. Kata sahabat nya “pergilah Ali, lamar Fatimah sekarang, tunggu apa lagi?? kamu kan sudah bekerja keras selama ini, kamu juga sudah mengumpulkan harta dan cukup untuk membeli mahar. tunggu apa lagi??? Tunggu yang ke4 kalinya??? baik cepat!!!”

Dengan segera Ali memeberanikan diri untuk menghadap ke Nabi Muhammad S.W.T dengan tujuan melamar Fatimah, dan sahabat2 u-jam nak tau??? LAMARANNYA DITERIMA!!!

Oh rupanya : ternyata memang dari dulu Fatimah sudah mempunyai perasaan dengan Ali dan menunggu Ali untuk melamarnya. Begitu juga dengan Ali, dari dulu dia juga sudah mempunyai perasaan dengan Fatimah,. Tapi mereka berdua sabar menyembunyikan perasaan itu sampai saat nya tiba, sampai saatnya ijab Kabul disahkan . Wah..wah.. mereka hebat yaaa (harus kita contohi, sahabat-sahabat u-jam). Walaupun Ali sudah merasakan kekecewaan 3 kali mendahulukan orang lain, akhirnya kekecewaan itu terbayar juga.

Yup, sekali lagi, kata-kata ini pasti akan muncul dalam benak sahabat2 >>> “Jodoh memang tidak kemana”
, dari cerita itu, lebih memperjelas lagi kan bahwa “Cinta itu, mengambil kesempatan , atau mempersilakan yang lain”

Cinta adalah hal fitrah yang tentu saja dimiliki oleh setiap orang,
namun bagaimanakah membingkai perasaan tersebut
agar bukan Cinta yang mengendalikan Diri kita
Tetapi Diri kita yang mengendalikan Cinta

Mungkin cukup sulit menemukan teladan dalam hal tersebut
disekitar kita saat ini
Walaupun bukan tidak ada..
barangkali, kita saja yang tidak mengetahuinya

Dan inilah kisah dari Khalifah ke-4, Suami dari Putri kesayangan Rasulullah
tentang membingkai perasaan dan
Bertanggung jawab akan perasaan tersebut
“Bukan janj-janji”
---------------------------------------------------------------------------------------------------------

Dan ’Ali pun menikahi Fathimah.
Dengan menggadaikan baju besinya.
Dengan rumah yang semula ingin disumbangkan sahabat2nya tapi Nabi berkeras agar ia membayar bakinya
Itu hutang.

Dengan keberanian untuk mengorbankan cintanya bagi Abu Bakr, ’Umar, dan Fathimah.
Dengan keberanian untuk menikah.
Sekarang.
Bukan janji-janji dan nanti-nanti.
’Ali adalah gentleman sejati.,
“Laa fatan illa ‘Aliyyan! Tak ada pemuda kecuali Ali!”

Inilah jalan cinta para pejuang.
Jalan yang mempertemukan cinta dan semua perasaan dengan tanggungjawab.
Dan di sini, cinta tak pernah meminta untuk menanti.
Seperti ’Ali.
Ia mempersilakan.
Atau mengambil kesempatan.
Yang pertama adalah pengorbanan.
Yang kedua adalah keberanian.

Dan ternyata tak kurang juga yang dilakukan oleh Putri Sang Nabi,

dalam suatu riwayat dikisahkan

bahwa suatu hari (setelah mereka menikah)

Fathimah berkata kepada ‘Ali,

“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu. Aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta pada seorang pemuda”

‘Ali terkejut dan berkata, “kalau begitu mengapa engkau mau manikah denganku? dan Siapakah pemuda itu”

Sambil tersenyum Fathimah berkata, “Ya, karena pemuda itu adalah Dirimu”

--------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ayahanda yang penyayang terus merenung puterinya dengan pandangan kasih sayang, "Puteriku, mahukah engkau kuajarkan sesuatu yang lebih baik daripada apa yang kau pinta itu?"

"Tentu sekali ya Rasulullah," jawab Siti Fatimah kegirangan.

Rasulullah s.a.w. bersabda, "Jibril telah mengajarku beberapa kalimah. Setiap kali selesai sembahyang, hendaklah membaca 'Subhanallah' sepuluh kali, 'Alhamdulillah' sepuluh kali dan 'Allahu Akbar' sepuluh kali. Kemudian ketika hendak tidur baca 'Subhanallah', 'Alhamdulillah' dan 'Allahu Akbar' ini sebanyak tiga puluh tiga kali."

Ternyata amalan itu telah memberi kesan kepada Siti Fatimah. Semua kerja rumah dapat dilaksanakan dengan mudah dan sempurna meskipun tanpa pembantu rumah.

Itulah hadiah istimewa dari Allah buat hamba-hamba yang hatinya sentiasa mengingatiNya.


Cerita ini adalah dikisahkan menurut penceritaan yang mudah untuk difahami,insyaAllah tegurlah ana jika ada sebarang fakta yang tidak benar...

"Jika kamu memelihara dirimu daripada sesuatu perkara yang haram kerana allah diatas wanita kesukaanmu kerana banyak bersabar , insyaAllah hanya dengan izin Allah akan menghalalkannya kepada mu atas kesabaranmu kerana Allah"

Ikhlas : Ridzal (u-jamv2.0)

Alhamdulillah.............

1:20 PM

Hakikat & Realiti Kehidupan...


"Biar rebah jangan berubah..biar terbuang terus berjuang..
Ujian adalah tarbiyah dari Allah..
Semakin dekat bahtera diri kepadaNya,semakin kuat ribut taufan melanda.."

Jangan menjanjikan sesuatu yg sukar utk mengotakannya.
Janganlah kita mengharap segunung harapan yang kita citakan akan terhasil.
Hari ini,Tuhan berikan secebis kasih sayang.Mungkin esok hari,
tuhan campakkan rasa benci.Hargailah kasih sayang hari ini.
kelak esok,kita mungkin hilang nikmat kasih sayang.
Janganlah terlalu menyalahkan diri sendiri atas kekecewaan.
Kita bertemu dan berpisah kerana Allah.Kepada Allah jua kita kembali.

"Dalam kehidupan ini,banyak perkara yang menjadi teka-teki.
Teka-teki yang kadang-kadang tak kita temui jawapan.Kita jarang menyedari,
teka-teki itulah sebenarnya yang mematangkan kita.."
Seandainya kita diciptakan untuk menjadi satu,pasti suatu ketika kita akan bertemu.
Seandainya kita diciptakan untuk tidak bersatu.
Walau dekat selalu kau takkan jadi kepunyaanku..."
seseorang yang menyayangi kita tak akan buat kita keliru dlm hubungan itu.
kerana keliru tu hadir bila kita sendiri tak tau..
adakah dia sayangkan kita atau sebaliknya..